Tembok Aneh Ini Diduga Sebagai Tempat Keluar Masuknya Arwah Gentayangan

Di duga kuat bahwa sebuah tembok yang bermotif pintu ini telah dibuat pada 3.500 tahun lampau dan diyakini sebagai pintu jalan menuju dunia arwah. Tembok ini dibuat pada masa kerajaan Mesir kuno. 

Foto: fb13.blogspot.com

Para arkeolog di Mesir telah menemukan potongan tembok kuno berbentuk pintu dari sebuah bangunan makam seorang pejabat tinggi. Bagi rakyat Mesir kuno, motif pintu itu dibuat untuk membantu arwah yang bersangkutan menuju kehidupan setelah mati. 

Jadi demikian ungkap pihak berwenang Mesir saat mengumumkan penemuan di Kuil Karnak, Luxor. Tembok yang bermotifkan pintu itu diduga dibuat pada 3.500 tahun lampau. Beberapa pintu yang serupa juga ditemukan di hampir semua kuburan Mesir kuno dengan tujuan untuk mengantarkan jiwa orang yang telah wafat ke kehidupan setelah mati, atau sebaliknya membawa jiwa tersebut kembali ke dunia.

Adapun ukuran pintu yang baru ditemukan tersebut memiliki tinggi sekitar 1,75 meter yang terbuat dari lempengan granit merah muda dan diukir dengan teks-teks religius. Pintu itu ditemukan di makam salah satu pejabat yang bernama User, yaitu seorang penasehat Ratu Hatshepsut, yang sangat berkuasa dan memerintah pada abad 15 Sebelum Masehi (SM). Makam ratu dari Kerajaan Baru tersebut berada di kuil terkenal di dekat Luxor.

Menurut catatan sejarah, User menduduki posisi penasehat selama 20 tahun. Dia juga memperoleh gelar pangeran dan menjabat sebagai walikota Luxor. Ada kemungkinan User mewarisi jabatan tersebut dari ayahnya. Jabatan penasehat sangat penting pada masa itu karena dia yang bertanggung jawab atas birokrasi kerajaan.

Sementara hal lain yang menggarisbawahi pentingnya posisi tersebut adalah makam User yang terletak di tepi barat Sungai Nil di Luxor di mana raja dan ratu kerajaan juga dimakamkan. Sebuah kapel yang didedikasikan untuk User juga ditemukan di perbukitan di wilayah selatan dekat Aswan.

Letak pintu batu tersebut berada jauh dari makamnya dan besar kemungkinan telah dipindahkan dari makam, lalu disatukan ke dinding pada bangunan era Romawi lebih dari seribu tahun kemudian. Sementara pintu lain ditempatkan di dinding barat makam dengan menghadap meja persembahan di mana makanan dan minuman diletakkan bagi jiwa orang yang meninggal.