Setelah Joni meninggal - Selama empat tahun pertama - Tsiuri menggunakan cairan khusus untuk melakukan pembalseman pada tubuh putranya. Akan tetapi, pada suatu malam, sesosok bayangan mendatanginya dalam mimpi dan menyuruhnya menggunakan vodka. Kemudian, wanita dari desa Bashi, Georgia, itu pun beralih menggunakan alkohol dalam proses pengawetan.
Jadi untuk mencegah jasad Joni berubah menjadi hitam, Tsiuri harus melakukan pengawetan setiap malam. Kemudian selama sepuluh tahun pertama, Tsiuri selalu mengganti pakaian anaknya pada hari ulang tahun Joni. Akan tetapi, oleh karena usianya yang tak lagi muda, Tsiuri sudah tak mampu lagi untuk merawat jasad Joni secara rutin.
Pada saat ditanya mengapa dia tidak menguburkan jasad putranya, saat itu pula Tsiuri dengan tegas menjawab, "Itu adalah ide suami saya supaya cucu kami bisa memiliki kesempatan untuk melihat wajah ayahnya." Demikian wawancara yang dilakukan oleh Georgia News.
Saat ini, anak Joni telah berusia 20 tahun dan bisa melihat mayat ayahnya. Ia percaya bahwa kakeknya membuat keputusan yang tepat dengan mengawetkan jasad ayahnya. Jasad Joni sekarang bersemayam dalam sebuah peti kayu yang dilengkapi dengan jendela di bagian atasnya.
0 komentar:
Post a Comment